Masa dewasa awal yaitu masa dimana individu telah menyelesaikan
pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersamaan dengan
orang dewasa lainnya. Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri
terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Individu tersebut diharapkan mampu menjalankan peran dan tugas barunya. Masa ini dimulai dari
umur 18-40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai
berkurangnya kemampuan reproduktif (Hurlock, 1996).
Menurut Erickson (dalam Monks, Knoers &
Haditono, 2001), seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam
tahap hubungan hangat, dekat dan komunikatif. Masa dewasa awal merupakan masa
transisi, baik secara fisik, intelektual, maupun secara peran dalam hubungan
sosialnya (Santrock, 1999).
Menurut Hurlock, 1991:247-252, ciri-ciri umum perkembangan masa dewasa awal, yaitu:
1. Masa
dewasa awal sebagai masa pengaturan (mulai menerima tanggung jawa sebagai orang
dewasa).
2. Masa
dewasa awal sebagai usia reproduktif (masa produktif memiliki keturunan).
3. Masa
dewasa awal sebagai masa bermasalah (muncul masalah-masalah baru, seperti
pernikahan).
4. Masa
dewasa awal sebagai masa ketegangan emosional (pada wilayah baru dengan masalah
baru).
5. Masa
dewasa awal sebagai masa keterasingan sosial (memasuki dunia kerja dan
keluarga).
6. Masa
dewasa awal sebagai masa komitmen (menentukan pola hidup dan tanggung jawab
baru).
7. Masa
dewasa awal sebagai masa ketergantungan (masih tergantung pada pihak lain).
8. Masa
dewasa awal sebagai masa perubahan nilai (orang dewasa awal ingin diterima oleh
anggota kelompok orang dewasa).
9. Masa
dewasa awal sebagai masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru (banyak
mengalami perubahan gaya hidup).
10. Masa
dewasa awal sebgai masa kreatif (masa ini adalah puncak kreatifitas).
Dewasa awal memiliki tugas perkembangan yang lebih
berat dibandingkan tugas perkembangan periode sebelumnya. Individu dituntut
lebih bertanggung jawab terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain di
lingkungan sosial masyarakatnya. Adapun tugas perkembangan masa dewasa awal yang dikemukakan oleh Havighurst
(dalam dalam Mappiare, 1983:252), yaitu:
1. Memilih
teman bergaul (sebagai calon suami atau istri)
Pada umumnya, pada masa dewasa awal ini individu
sudah mulai berpikir dan memilih pasangan yang cocok dengan dirinya, yang dapat
mengerti pikiran dan perasaannya, untuk kemudian dilanjutkan dengan pernikahan
(menjadi pasangan hidup). Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda
semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan
tugas reproduksinya, yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan
jenisnya. Keputusan memilih sampai menentukan pasangan hidup adalah tanggung
jawab baik pihak laki-laki maupun perempuan dengan pertimbangan dari pihak
orang tua, keluarga dan bantuan pihak lain yang dianggap mampu. Dalam suatu
pasangan, sifat saling melengkapi tidak menuntut adanya kompromi antarindividu,
sebaliknya individu yang karakternya bertentangan dengan pasangannya harus
mengadakan kompromi dengan pasangannya.
2. Belajar
hidup bersama dengan suami-istri
Individu mulai menyesuaikan baik pendapat, keinginan
dan minat dengan pasangannya. Dari pernikahannya, dia akan saling menerima dan
memahami pasangan masing-masing, saling menerima kekurangan dan saling membantu
membangun rumah tangga. Terkadang terdapat masalah yang sulit dilewati,
sehingga berakibat pada perceraian. Ini lebih banyak disebabkan oleh
ketidaksiapan atau ketidakdewasaan dalam menghadapi masalah yang dihadapi
bersama.
3. Mulai
hidup berkeluarga
Masing-masing individu sudah mulai mengabaikan
keinginan atau hak-hak pribadi, yang menjadi kebutuhan atau kepentingan yang
utama adalah keluarga. Pasangan baru yang memulai kehidupan berkeluarga akan
memperoleh banyak pengalaman baru yang penting bagi pasangan dan kehidupan
keluarga.
4. Dituntut
adanya kesamaan cara serta paham
Hal ini dilakukan agar anak tidak merasa bingung
harus mengikuti cara ayah atau ibunya. Maka dalam hal ini pasangan suami-istri
harus menentukan bagaimana cara pola asuh dalam mendidik anaknya.
5. Memelihara
anak
Hadirnya anak menjadikan tugas, peran dan tanggung
jawab yang lebih besar bagi pasangan suami-istri, karena mereka tidak hanya
memikirkan lagi kehidupan mereka sendiri, tetapi juga belajar memenuhi
kebutuhan anak sehingga anak mencapai perkembangan secara optimal.
6. Mengelola
rumah tangga
Setelah menikah, seseorang akan berusaha mengelola
rumah tangganya, akan membentuk, membina dan mengembangkan kehidupan rumah
tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup. Dalam
mengelola rumah tangga harus ada keterusterangan antara suami-istri. Hal ini
untuk menghindari permasalahan dan konflik dalam rumah tangga. Kehidupan
keluarga dibangun dengan kesiapan keseluruhan, baik fisik maupun mental yang
bergantung pada kesiapan dan keberhasilan dalam mengelola rumah tangga sesuai
peran, tugas dan tanggung jawab masing-masing.
7. Mulai
bekerja dalam suatu jabatan
Seseorang yang sudah memasuki masa dewasa awal
dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, yaitu dengan jalan bekerja.
Mereka berupaya memasuki dunia kerja yang sesuai dengan minat dan bakat yang ia
miliki, serta memmberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Dalam menghadapi
tugas perkembangan ini, pria dewasa awal sering menunda mencari calon pasangan
hidup sebelum memperoleh pekerjaan. Berbeda dengan wanita dewasa awal yang
cenderung belum aktif menghadapi tuntutan pekerjaan. Masa dewasa awal adalah masa
untuk mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang menyala-nyala dan penuh
idealisme, mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya (atau kelompok
yang lebih tua) untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan mencapai prestasi
kerja yang terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang sejahtera bagi
keluarganya.
8. Bertanggung
jawab sebagai warga Negara
Individu dewasa awal sebaiknya mulai menunjukkan
rasa tanggung jawab bagi kesejahteraan baik bagi keluarga, tetangga, kelompok
masyarakat, sebagai warga Negara atau organisasi politik. Individu sudah berhak
menentukan cara hidupnya sendiri, termasuk dalam hal hak dan kewajibannya
sebagai warga dari suatu Negara. Warga Negara yang baik adalah dambaan bagi
setiap orang yang ingin hidup tenang, damai dan bahagia di tengah-tengah
masyarakat. Tugas perkembangan ini merupakan tuntutan yang harus dipenuhi
seseorang, sesuai dengan norma sosial-budaya yang berlaku di masyarakat.
9. Menemukan
kelompok sosial yang serasi
Pernikahan menunjukkan tujuan dan langkah awal
menemukan kelompok sosial yang serasi. Bersama-sama sebagai pasangan mencari
teman baru, orang-orang seumur mereka dan dengan orang dimana mereka dapat
mengembangkan suatu kehidupan sosial yang baru. Karena setiap individu memiliki
nilai-nilai dan paham yang berbeda-beda, maka pada masa ini seseorang akan
mencari orang atau kelompok yang memiliki paham yang sama dengannya.
|